SURVEI GEOLISTRIK
Survei Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika yang umum dilakukan didalam rangka untuk mencari sumber air dalam didalam tanah (aquifer) guna memenuhi kebutuhan operasional suatu kawasan industri, perkebunan, perumahan, dll.
Pendugaan geolistrik akan memberikan gambaran susunan lapisan batuan di bawah permukaan tanah seperti ketebalan, kedalaman, dan jenis batuan sehingga nantinya akan membantu didalam pembuatan spesifikasi teknis perencanaan pengeboran seperti kedalaman pemboran, besar lubang pemboran, besar pipa casing, perkiraan debit air yang akan dihasilkan dan kekuatan pompa yang dibutuhkan.
Metoda Geolistrik
Metoda geolistrik dilakukan atas dasar sifat fisika batuan terhadap arus listrik dimana setiap jenis batuan yang berbeda akan mempunyai harga tahanan jenis yang berbeda pula. Hal ini tergantung pada beberapa faktor diantaranya umur batuan, kandungan elektrolit, kepadatan batuan, jumlah mineral yang dikandungnya, porositas, permeabilitas dan lain sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut diatas apabila arus listrik searah (Direct Current) dialirkan ke dalam tanah melalui 2 (dua) elektroda arus A dan B, maka akan timbul beda potensial antara kedua elektroda arus tersebut. Beda potensial ini kemudian diukur oleh pesawat penerima (receiver) dalam satuan miliVolt. Dalam penyelidikan geolistrik ini biasa digunakan susunan elektroda dengan menggunakan susunan aturan Schlumberger dimana kedua elektroda potensial MN selalu ditempatkan diantara 2 buah elektroda arus (Gambar 1).
Pada setiap pengukuran, elektroda arus AB selalu dipindahkan sesuai dengan jarak yang telah ditentukan, sedangkan elektroda potensial MN hanya bisa dipindahkan pada jarak-jarak tertentu dengan syarat bahwa perubahan jarak MN tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB.
Oleh karena jarak elektroda selalu berubah pada setiap pengukuran, maka Hukum Ohm yang digunakan sebagai dasar setiap penyelidikan geolistrik dalam memperoleh harga tahanan jenis semu harus dikalikan dengan faktor jaraknya (K-Factor). Sehingga rumus untuk memperoleh harga tahanan jenis semu dapat ditulis sebagai berikut :
ρa = π.{(AB/2)2 – (MN/2)2}/MN. ΔV/I
dapat ditulis juga sebagai :
dimana :
ρ a = Tahanan jenis semu
K = Konstanta faktor geometrik,
(K = π.{ (AB/2)2 – (MN/2)2 }/MN)
ΔV = Beda potensial yang diukur (volt)
I = Besar arus yang digunakan (Ampere)
AB = Jarak elektroda arus AB (meter)
MN = Jarak elektroda potensial MN (meter)
Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam Survei Geolistrik ini adalah Resistivitimeter NANIURA NRD 300 HF beserta kelengkapannya (Gambar 2), seperti elektroda arus yang terbuat dari stainless, elektroda potensial tembaga, palu atau martil, kabel arus dan kabel potensial, kamera digital, alat komunikasi/Handy Talky, kompas, GPS (koordinat dan elevasi) dan alat penunjang lainnya.
Penyelidikan Lapangan
Penyelidikan lapangan survey Geolistrik dilakukan pengambilan data lapangan berupa data arus (i) yang digunakan, beda potensial (V), nilai resistivitas apparent (ρa), data koordinat lokasi pengukuran, dan arah lintasan yang semuanya dicatat dalam lembar pengukuran data Geolistrik dan dilakukan ploting dalam kertas logaritmik.
Interpretasi Geolistrik
Melakukan interpretasi data geolistrik dengan menggunakan software interpretasi, sehingga dapat diketahui kondisi perlapisan batuan, perkiraan tipe batuan, posisi kedalaman lapisan yang mengandung air (aquifer) dan perkiraan kualitas dari aquifer (Gambar 3).
Hubungan antara Tahanan Jenis dan Jenis Batuan
Selanjutnya dilakukan korelasi data hasil interpretasi geolistrik dan jenis batuan guna mengetahui lapisan yang berpotensi mengandung air (aquifer) mengikuti hubungan sbb. :
Gambar 4. Hubungan antara tahanan jenis dan batuan
Hasil interpretasi antara jenis batuan dan nilai tahanan jenis memberikan gambaran mengenai keberadaan lapisan yang banyak mengandung air / aquifer dilokasi titik pengukuran (Gambar 5).